Berikut adalah upaya untuk mengetahui status kesehatan
burung. Burung yang tidak sehat menunjukkan ciri-ciri tertentu. Seringkali kita
menjumpai burung yang susah membuang kotoran. Tandanya, ketika buang kotoran,
burung merendahkan tubuh dan berjingkat-jingkat, ekor dan seluruh badan bagian
belakang naik turun. Burung yang sudah buang kotoran bisa disebabkan oleh
banyak hal. Bisa jadi dia terkena berak darah, berak kapur atau sekadar susah
buang kotoran karena ada kotoran yang lengket ke bulu.
1. Pemisahan
Burung yang sakit diisolasi, dipisahkan dari
burung lain yang sehat. Burung itu dimasukkan ke dalam sebuah sangkar yang
telah diberi alas koran. Disediakan sedikit minum. Berikan kehangatan pada
tubuh si burung melalui lampu pijar berkapasitas 60 watt. Untuk mengurangi
sinar dari lampu dapat diberikan penghalang berupa kain atau kertas. Perlu
diperhatikan agar bahan penghalang sinar lampu ini tidak mudah terbakar,
suhunya pun sebaiknya tidak melebihi 37° C.
2. Memberikan pakan ekstra
Berikanlah pakan ekstra yang mempunyai kandungan gizi tinggi, seperti kroto basah, madu, susu, daging, atau hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan ini diberikan dalam bentuk bubur (jus). Jika burung menolak untuk makan sendiri maka harus dipaksakan, dicekokkan langsung ke mulutnya dengan memakai alat spuit. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati agar tidak salah memasukkan pakan ini ke saluran pernapasan.
3. Memberikan minuman
Burung yang sedang sakit akan jarang minum. Padahal, pada saat sakit burung akan lebih banyak buang air dengan kondisi feses yang lebih encer sehingga dapat menyebabkan dehidrasi (hilangnya cairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan cara memberikan pakan yang banyak mengandung air, misalnya buah pepaya. Dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.
4. Memberikan ketenangan
Burung yang sakit juga membutuhkan ketenangan lingkungan. Dengan lingkungan yang tenang maka bahaya stres dapat diperkecil.
5. Jika pengobatan memang harus dilakukan (ingat memang, jangan sampai menunggu burung sudah sakit parah), Anda bisa menggunakan BirdBlown.
2. Memberikan pakan ekstra
Berikanlah pakan ekstra yang mempunyai kandungan gizi tinggi, seperti kroto basah, madu, susu, daging, atau hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan ini diberikan dalam bentuk bubur (jus). Jika burung menolak untuk makan sendiri maka harus dipaksakan, dicekokkan langsung ke mulutnya dengan memakai alat spuit. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati agar tidak salah memasukkan pakan ini ke saluran pernapasan.
3. Memberikan minuman
Burung yang sedang sakit akan jarang minum. Padahal, pada saat sakit burung akan lebih banyak buang air dengan kondisi feses yang lebih encer sehingga dapat menyebabkan dehidrasi (hilangnya cairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan cara memberikan pakan yang banyak mengandung air, misalnya buah pepaya. Dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.
4. Memberikan ketenangan
Burung yang sakit juga membutuhkan ketenangan lingkungan. Dengan lingkungan yang tenang maka bahaya stres dapat diperkecil.
5. Jika pengobatan memang harus dilakukan (ingat memang, jangan sampai menunggu burung sudah sakit parah), Anda bisa menggunakan BirdBlown.
BirdBlown adalah obat anti mata berair, diare dan gangguan pencernaan lain. BirdBlown merupakan anti parasit dalam bentuk powder untuk dijadikan larutan oral dengan fungsi menghilangkan sesak nafas pada burung, gejala snot (mata bengkak) dan gangguan pencernaan akibat airsac mite (kutu kantung udara) dan parasit lain serta bakteri yang menyerang saluran pernafasan dan/atau alat pencernaan burung.
Cara Pakai: Masukkan 5 tetes larutan ke dalam 30-50 ml (hampir setara dengan satu wadah air minum untuk burung ukuran tanggung) atau langsung masukkan 2-3 tetes langsung ke paruh burung. Berikan ke burung selama 3-4 hari atau sesuai keperluan/ kondisi burung.
0 comments:
Post a Comment